Bukan saja waktu kecil, setelah dewasapun ada kalanya saya takut berada di tempat yang gelap, apalagi jika tidak di rumah sendiri. Waktu kecil kalau nenek minta tolong diambilkan sesuatu dari ruangan yang gelap, saya mengambil benda yang diperlukan kemudian cepat-cepat keluar. Apa sebenarnya yang ditakuti? Takut setan.
Tidak perlu takut! Itulah nasehat yang sering saya dengar. Yang bahaya adalah ketemu orang! Mungkin dia itu maling. Pencuri sembunyi-sembunyi masuk rumah, kalau kepergok ada yang lari tapi ada pula yang berbalik menyerang pemilik rumah yang memergokinya. Orang jahat banyak akal.
Belakangan ini saya sering membaca tentang kejahatan yang dilakukan orang yang tidak tampak. Siluman???
Bukan, sebuah bentuk kejahatan baru. Kejahatan siber (cybercrime). Sudah sering saya membaca tentang bentuk kriminalitas baru ini, namun baru sekali saya bicara dengan korban. Seorang ibu setengah baya yang sering saya jumpai di perpustakaan dekat rumah, suatu hari mengatakan: ‘Saya lebih takut mengurus keuangan lewat bank digital daripada pulang malam ketika sudah gelap.’ Dalam hati saya tersenyum, ingat takut gelap dan nasehat tidak perlu takut setan. Dulu harus waspada pencopet, pencuri atau perampok, sekarang perlu kewaspadaan lain. Lalu siibu itu cerita uang di rekening banknya ludes dilahap penipu yang menghubunginya lewat surat elektronik. Dia menyangka berhubungan dengan banknya dan tanpa ragu melakukan apa yang diminta si penipu. Semenjak terkena tipu itu dia selalu was-was jika duduk di muka computer mengurus keuangannya. ‘Untung sekali saya bisa belajar di perpustakaan sehingga bisa mengenali muslihat para penipu siber,’ jelas si ibu sambil melenggang menuju meja petugas perpustakaan. Acap kali ada teknik penipuan baru. Orang muda saja bisa tertipu, apalagi orang tua yang gaptek.
Sewaktu anak saya dinasehati agar tidak perlu takut. Sekarang saya sendiri sudahjadi nenek, nasehat apa yang bisa saja sampaikan pada cucu-cucu? Meskipun sudah lebih lama hidup dan sudah lebih berpengalaman daripada anak cucu, tapi kalau bicara soal keterampilan teknik dan elektronik, mereka lebih terampil. Namun saya bisa membekali mereka dengan satu nasehat; jangan menipu, jangan juga sampai tertipu.